gambar

Rabu, 30 Mei 2012

Subnet mask


Subnetting
Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan untuk memecah satu buah network menjadi beberapa network kecil.
Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan
Ingat rumus untuk mencari banyak subnet adalah 2 n – 2
N = jumlah bit yang diselubungi
Dan rumus untuk mencari jumlah host per subnet adalah 2 m – 2
M = jumlah bit yang belum diselubungi

Contoh kasus dengan penyelesaian I :
Ip address 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0 yang diidentifikasi sebagai kelas B.
Subnet mask : 11111111.11111111.11100000.00000000
3 bit dari octet ke 3 telah digunakan , tingal 5 bit yang belum diselubungi maka banyak kelompok subnet yang bisa dipakai adalah kelipatan 2 5 = 32 (256 – 224 = 32)
32 64 96 128 160 192 224
Jadi Kelompok IP yang bisa digunakan dalah ;
130.200.0.0 – 130.200.31.254 à subnet loopback
130.200.32.1 – 130.200.63.254
130.200.64.1 – 130.200.95.254
130.200.96.1 – 130.200.127.254
130.200.128.1 – 130.200.159.254
130.200.160.1 – 130.200.191.254
130.200.192.1 – 130.200.223.254
Contoh kasus dengan penyelesaian II :
Terdapat network id 130.200.0.0 dengan subnet 255.255.192.0 yang termasuk juga kelas B, cara lain untuk menyelesaikannya adalah ;
• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan, dapat diketahui IP address adalah kelas B yang octet ketiga diselubungi dengan angka 192…
• Hitung dengan rumus (4 oktet – angka yang diselubung) 256 – 192 = 64
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 64 dan 128.
Jadi kelompok ip yang dapat dipakai adalah
130.200.64.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.199.254
Kasus ;
Kita memiliki kelas B dengan network ID 130.200.0.0 dengan subnet mask 255.255.224.0
Dengan cara yang sama diatas sebelumnya ;
• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas B dengan octet ketiga terseluibung dengan angka 224
• Hitung dengan rumus (256-224) =32
• Jadi kelompok subnet yang dapat dipakai adalah kelipatan 32 yaitu 64 96 128 160 192
Dengan demikian, kelompok IP address yang dapat dipakai adalah ;
130.200.32.1 sampai 130.200.63.254
130.200.64.1 sampai 130.200.95.254
130.200.96.1 sampai 130.200.127.254
130.200.128.1 sampai 130.200.159.254
130.200.160.1 sampai 130.200.191.254
130.200.192.1 sampai 130.200.223.254
Kasus :
misalkan kita menggunakan kelas C dengan network address 192.168.81.0 dengan subnet mask 255.255.255.240, maka
• Dari nilai octet pertama dan subnet yang diberikan dapat diketahui IP address adalah kelas C dengan oktat ketiga terselubung dengan angka 240
• Hitung (256 – 240) = 16
• Maka kelompok subnet yang dapat digunakan adalah kelipatan 16, yaitu 16 32 48 64 80 96 112 128 144 160 176 192 208 224
Maka kelompok IP address yang dapat digunakan adalah ;
192.168.81.17 sampai 192.168.81.20
192.168.81.33 sampai 192.168.81.46
192.168.81.49 sampai 192.168.81.62
192.168.81.65 sampai 192.168.81.78
192.168.81.81 sampai 192.168.81.94
192.168.81.97 sampai 192.168.81.110
192.168.81.113 sampai 192.168.81.126
192.168.81.129 sampai 192.168.81.142
192.168.81.145 sampai 192.168.81.158
192.168.81.161 sampai 192.168.81.174
192.168.81.177 sampai 192.168.81.190
192.168.81.193 sampai 192.168.81.206
192.168.81.209 sampai 192.168.81.222
192.168.81.225 sampai 192.168.81.238
Kasus :
Sebuah perusahaan yang baru berkembang mempunyai banyak kantor cabang dan tiap kantor cabang mempunyai 255 workstation, network address yang tersedia adalah 164.10.0.0, buatlah subnet dengan jumlah subnet yang terbanyak
Penyelesaian ; 164.10.0.0 berada pada kelas B, berarti octet 3 dan 4 digunakan untuk host, sedangkan 1 kantor cabang ada 254 host, maka ambil 1 bit lagi dari octet ke 3 agar cukup.
Maka subnetmask yang baru
11111111.11111111.11111110.00000000
255. 255. 254. 0
Subnet yang tersedia adalah 256 – 254 = 2, maka subnetnya kelipatan 2 sampai dengan 254.
Jumlah subnet (2 7 – 2) = 128 – 2 = 26 subnet
Jumlah host / subnetnya (2 9 – 2 ) = 512 – 2 = 510 host
164.10.0.0 sampai 164.10.1.0 à dibuang
164.10.2 .1 sampai 164.10.3.254
164.10.4.1 sampai 164.10.5.254
164.10.6.1 sampai 164.10.7.254
164.10.8.1 sampai 164.10.9.254
.
.
.
164.10.252.1 sampai 164.10.253.254
Kasus :
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.20.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.192 ini berarti notasi /26.
Jumlah subnet adalah 192, berarti 11000000, maka 22 – 2 = 2
Berapa banyak host per subnet, 26 – 2 = 62 host
Hitung subnet yang valid 256 – 192 = 64 subnet, maka terus tambahkan block size sampai angka subnet mask. 64 + 64 = 128. 128 + 64 = 192, yang tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah 64 dan 128.
Subnet 64 128
Host pertama 65 129
Host terakhir 126 190
Alamat Broadcast 127 191
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 64 atau lengkapnya 192.168.20.64 memunyai host pertama 65 atau 192.168.20.65, host terakhir 126 atau 192.168.20.126 dan alamat broadcast di 127 atau 192.168.20.127.
Kasus
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224
Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus kelas C
Kita mendapatkan IP dari ISP yaitu 192.168.10.0 untuk alamat network dan subnet masknya 255.255.255.224 ini berarti notasi /27.
Berapa jumlah subnet, 224 adalah 11100000, jadi 23-3 = 6
Berapa banyak host per subnet, 25 – 2 = 30 host
Hitung subnet yang valid 256 – 224 = 32
32 + 32 = 64
64 + 32 = 96
96 + 32 = 128
128 + 32 = 160
160 + 32 = 192
192 + 32 = 224
224 tidak valid karena ia adalah sebuah subnet mask. Maka subnet yang valid adalah
32, 64, 96,128,160,129,224
Subnet 32 64 96 128 160 192
Host pertama 33 65 97 129 161 193
Host terakhir 62 94 126 158 190 222
Alamat Broadcast 63 95 127 159 191 223
Cara membaca tabel diatas yaitu dari atas ke bawah untuk setiap kolom subnet, contoh: kolom pertama subnet 32 atau lengkapnya 192.168.10.32 memunyai host pertama 33 atau 192.168.10.33, host terakhir 62 atau 192.168.10.62 dan alamat broadcast di 63 atau 192.168.10.63.
Kasus :
Di sebuah perusahaan manufacturing yang mempunyai banyak bagian dalam perusahaan tersebut, dimana setiap bagian mempunyai 700 host, network address yang didapat adalah 171.168.10.0, berarti ini kelas B…perhatikan bagaimana jika kita menggunakan kelas C karena kelas C hanya dapat menampung host sebanyak 254 !!!
Classless Inter-Domain Rouitng (CIDR)
Suatu metode yang digunakan oleh ISP untuk mengalokasikan sejumlah alamat pada perusahaan, kerumah seorang pelanggan. ISP menyediakan ukuran blok (block size) tertentu.
Contoh : kita mendapatkan blok IP 192.168.32/28. notasi garis miring atau slash notation (/) berarti berapa bit yang bernilai 1 (contoh diatas adalah /28 berarti ada 28 bit yang bernilai 1).
Nilai maksimum setelah garing adala /32. karena satu byte adalah 8 bit dan terdapat 4 byte dalam sebuah alamat IP (4 x 8 = 32). Namun subnet mask terbesar tanpa melihar class alamatnya adalah hanya /30, karena harus menyimpan paling tidak dua buah bit sebagai bit dan host.
Nilai CIDR
255.0.0.0 /8
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255. 255.224.0 /19
255. 255.240.0 /20
255. 255.248.0 /21
255. 255.252.0 /22
255. 255.254.0 /23
255. 255.255.0 /24
255.255. 255.128 /25
255.255. 255.192 /26
255. 255. 255.224 /27
255. 255. 255.240 /28
255. 255. 255.248 /29
255. 255. 255.252 /30
Keterangan : pola yang dimaksudkan adalah pola 128, 192, 224, 240, 248, 252, dan 254
Dimana 128 dalam binary yaitu = 10000000 (1 bit subnet), 192 dalam binary yaitu 11000000 (2 bit binary) dan seterusnya. Maka hafalkan pola 128, 192, 224, 240, 248, 252 dan 254.
Contoh latihan subnetting : alamat class B
Alamat Network 172.16.0.0 dan subnet mask 255.255.192.0
Subnet 192 = 11000000, 2 2 – 2 = 2
Host 2 14 – 2 = 16.382 (6 bit di octet ketiga, dan 8 bit di octet keempat)
Subnet yang valid 256 – 192 = 64. 64 + 64 = 128
Subnet 64.0 128.0
Host pertama 64.1 128.1
Host terakhir 127.254 192.254
Broadcast 127.255 199.255
Keterangan, maka subnet 64.0 atau 172.16.64.0, mempunyai host pertama 64.1 atau 172.16.64.1 sampai dengan 171.16.127.254 dan alamat broadcastnya 172.16.127.255
Contoh latihan subnetting : alamat class A
Alamat Network 10.0.0.0 dan subnet mask 255.255.0.0
Subnet 255 = 11111111, 2 8 – 2 = 254
Host 2 16 – 2 = 65.534
Subnet yang valid 256 – 255 = 1, 2 , 3 dan seterusnya. (semua di octet kedua). Subnetnya menjadi 10.1.0.0, 10.2.0.0, 10.3.0.0 dan seterusnya sampai 10.254.0.0
Subnet 10.1.0.0 … 10.254.0.0
Host pertama 10.1.0.1 … 10.254.0.1
Host terakhir 10.1.255.254 … 10.254.255.254
Broadcast 10.1.255.255 … 10.254.255.255
NETMASK/SUBNETMASK
Untuk pengelompokan pengalamatan, selain nomor IP dikenal juga netmask atau subnetmask. Yang besarnya sama dengan nomor IP yaitu 32 bit. Ada tiga pengelompokan besar subnet mask yaitu dengan dikenal, yaitu 255.0.0.0 , 255.255.0.0 dan 255.0.0.0.
Pada dunia jaringan, subnetmask tersebut dikelompokkan yang disebut class dikenal tiga class yaitu :
1. Class A, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.0.0.0
2. Class B, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.0.0
3. Class C, adalah semua nomor IP yang mempunyai subnetmask 255.255.255.0
Gabungan antara IP dan Netmask inilah pengalamatan komputer dipakai. Kedua hal ini tidak bisa lepas. Jadi penulisan biasanya sbb :
IP : 202.95.151.129
Netmask : 255.255.255.0
Suatu nomor IP kita dengan nomor IP tetangga dianggap satu kelompok (satu jaringan) bila IP dan Netmask kita dikonversi jadi biner dan diANDkan, begitu juga nomor IP tetangga dan Netmask dikonversi jadi biner dan diANDkan, jika kedua hasilnya sama maka satu jaringan. Dan kita bisa berhubungan secara langsung.
Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP yang dibutuhkan adalah netmask. Misal kita pada IP 10.252.102.12 ingin berkirim data pada 10.252.102.135 bagaimana komputer kita memutuskan apakah ia berada pada satu jaringan atau lain jaringan? Maka yang dilakukan adalah mengecek dulu netmask komputer kita karena kombinasi IP dan netmask menentukan range jaringan kita.
Jika netmask kita 255.255.255.0 maka range terdiri dari atas semua IP yang memiliki 3 byte pertama yang sama. Misal jika IP saya 10.252.102.12 dan netmask saya 255.255.255.0 maka range jaringan saya adalah 10.252.102.0-10.252.102.255 sehingga kita bisa secara langsung berkomunukasi pada mesin yang diantara itu, jadi 10.252.102.135 berada pada jaringan yang sama yaitu 10.252.102 (lihat yang angka-angka tercetak tebal menunjukkan dalam satu jaringan karena semua sama).
Dalam suatu organisasi komersial biasanya terdiri dari beberapa bagian, misalnya bagian personalia/HRD, Marketing, Produksi, Keuangan, IT dsb. Setiap bagian di perusahaan tentunya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dengan beberapa alasan maka setiap bagian bisa dibuatkan jaringan lokal sendiri – sendiri dan antar bagian bisa pula digabungkan jaringannya dengan bagian yang lain.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu organisasi membutuhkan lebih dari satu jaringan lokal (LAN) agar dapat mencakup seluruh organisasi :
q Teknologi yang berbeda. Dalam suatu organisasi dimungkinkan menggunakan bermacam teknologi dalam jaringannya. Semisal teknologi ethernet akan mempunyai LAN yang berbeda dengan teknologi FDDI.
q Sebuah jaringan mungkin dibagi menjadi jaringan yang lebih kecil karena masalah performanasi. Sebuah LAN dengan 254 host akan memiliki performansi yang kurang baik dibandingkan dengan LAN yang hanya mempunyai 62 host. Semakin banyak host yang terhubung dalam satu media akan menurunkan performasi dari jaringan. Pemecahan yang paling sedherhana adalah memecah menjadi 2 LAN.
q Departemen tertentu membutuhkan keamanan khusus sehingga solusinya memecah menjadi jaringan sendiri.
Pembagian jaringan besar ke dalam jaringan yang kecil-kecil inilah yang disebut sebagai subnetting. Pemecehan menggunakan konsep subnetting. Membagi jaringan besar tunggal ke dalam sunet-subnet (sub-sub jaringan). Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnet mask bersama-sama dengan no IP.
Pada subnetmask dalam biner, seluruh bit yang berhubungan dengan netID diset 1, sedangkan bit yang berhubungan dengan hostID diset 0.
Dalam subnetting, proses yang dilakukan ialah memakai sebagian bit hostID untuk membentuk subnetID. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk HostID menjadi lebih sedikit. Semakin panjang subnetID, jumlah subnet yang dibentuk semkain banyak, namun jumlah host dalam tiap subnet menjadi semakin sedikit.
Gambar pembentukan subnet



  

Cara Pembentukan Subnet :
Misal jika jaringan kita adalah 192.168.0.0 dalm kelas B (kelas B memberikan range 192.168.0.0 – 192.168.255.255). Ingat kelas B berarti 16 bit pertama menjadi NetID yang dalam satu jaringan tidak berubah (dalam hal ini adalah 192.168) dan bit selanjutya sebagai Host ID (yang merupakan nomor komputer yang terhubung ke dan setiap komputer mempunyai no unik mulai dari 0.0 – 255.255). Jadi netmasknya/subnetmasknya adalah 255.255.0.0
Kita dapat membagi alokasi jaringan diatas menjadi jaringan yang kebih kecil dengan cara mengubha subnet yang ada.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk
2. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah jaringan yang dibutuhkan :
1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhkan dan merubahnya menjadi biner.
Misalkan kita ingin membuat 255 jaringan kecil dari nomor jaringan yang sudah ditentukan. 255 à 11111111
2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1. Dan jumlah bit inilah yang disebut sebagai subnetID
Dari 255 à 11111111 à jumlah bitnya adalah 8
3. Jumlah bit hostID baru adalah HosiID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
Misal dari contoh diatas hostIDbaru: 16 bit – 8 bit = 8 bit.
4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan NetIDLama.
Jadi NetID baru kita adalah NetIDlama + SubNetID :
à 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit bernilai 1 biasa ditulis /24)
Berkat perhitungan di atas maka kita mempunyai 256 jaringan baru yaitu :
192.168.0.xxx, 192.168.1.xxx, 192.168.2.xxx, 192.168.3.xxx hingga 192.168.255.xxx dengan netmash 255.255.255.0.
xxx à menunjukkan hostID antara 0-255
Biasa ditulis dengan 192.168.0/24 à 192.168.0 menunjukkan NetID dan 24 menunjukkan subnetmask (jumlah bit yang bernilai 1 di subnetmask).
Dengan teknik ini kita bisa mengalokasikan IP address kelas B menjadi sekian banyak jaringan yang berukuran sama.
Cara perhitungan subnet berdasarkan jumlah host adalah sebagai berikut :
1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
IP : 192.168.1.0 à 11000000.10101000.00000000.00000000
Netmask : 255.255.255.0 à 11111111.11111111. 11111111.00000000
Panjang hostID kita adalah yang netmasknya semua 0 à 16 bit.
2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
Misal dalam jaringan kita membutuhkan host 25 maka menjadi 11001.
3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner pada nomor 1. Dan angka inilah nanti sebagai jumlah host dalam jaringan kita.
Jumlah host 25 menjadi biner 11001 dan jumlah bitnya adalah 5.
4. Rubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan nomor 3.
Jadi netmasknya baru adalah 11111111.11111111.11111111.11100000
Identik dengan 255.255.255.224 jika didesimalkan.
Jadi netmask jaringan berubah dan yang awalnya hanya satu jaringan dengan range IP dari 1 -254 menjadi 8 jaringan, dengan setiap jaringan ada 30 host/komputer
Alokasi Range IP
1 192.168.1.0 – 192.168.1.31
2 192.168.1.32 – 192.168.1.63
3 192.168.1.64 – 192.168.1.95
4 192.168.1.96 – 192.168.1.127
5 192.168.1.128 – 192.168.1.159
6 192.168.1.160 – 192.168.1.191
7 192.168.1.192 – 192.168.1.223
8 192.168.1.224 – 192.168.1.255
Nomor IP awal dan akhir setiap subnet tidak bisa dipakai. Awal dipakai ID Jaringan (NetID) dan akhir sebagai broadcast.
Misal jaringan A 192.168.1.0 sebagai NetID dan 192.168.1.31 sebagai broadcast dan range IP yang bisa dipakai 192.168.1.1-192.168.1.30.


Source : http://hanurawanagungnugroho.wordpress.com/2008/12/10/pengertian-subnetting-netmask-network-id-default-gateway-broadcast/

Rabu, 16 Mei 2012

Pengertian Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah hubungan ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Bila sebuah komputer dapat membuat komputer lainnya restart, shutdown atau melakukan kontrol lainnya, maka komputerkomputer
tersebut tidak autonomous. 

    Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data / informasi. Pengertian lainnya adalah sekumpulan komputer dan peralatan lain (seperti printer) yang terhubung dalam satu kesatuan untuk bisa saling berkomunikasi, sharing file atau data.

    Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan bersamasama. (Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua unit komputer, puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain).

Minggu, 29 April 2012

Cara Setting Jaringan Workgroup Di Windows XP


Cara Setting Jaringan Workgroup Di Windows XP

Berikut ini merupakan salah satu hal yang mendasar dalam networking, yaitu mengenai Setting Jaringan Workgroup Di Windows XP yang berguna untuk menyambungkan 2 buah komputer atau lebih. Dimana terdapat beberapa keuntungan dari Sistem Jaringan Workgroup, yang antara lain :
  • Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing)
  • Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua unit komputer (Printer Sharing).
  • Akses data dari/ke unit komputer lain dapat di batasi dengan tingkat sekuritas pada password yang diberikan.
  • Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
  • Bila salah satu unit komputer terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan ini dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.

Sementara untuk cara Network Workgroup Setup ini adalah :
  • Setting IP Address pada tiap komputer dengan class dan subnet mask yang sama.
  • Adapun cara setting IP Address yaitu klik Start menu lalu pilih Control Panel.
  • Di Category pilih Netwok And Internet Connection, lalu pilih Icon Network Connection.
  • Kemudian terdapat pilihan Network Adapter yang akan anda gunakan untuk menyambungkan ke jaringan. Pilih Network Adapter yang digunakan. Klik kanan iconnya, lalu pilih Properties.
  • Pada tab General di bagian “This Connection uses the following items :” pilih Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties.
  • Pilih Radio Button “Use The Following IP Address” lalu masukkan IP Address dan Subnet Masknya.
Misalnya :
IP Address : 192.168.1.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
IP Gateway: 192.162.1.1  (jika memiliki gateway server)
  • Lakukan hal seperti ini pada komputer yang lainnya, dan tentunya alamat IP-nya harus dibedakan.
  • Setting Workgroup Computer, yaitu klik Start menu lalu pilih Control Panel.
  • Di Category pilih Performance And Maintenance, lalu pilih icon System.
  • Pada System Properties pilih tab Computer Name, lalu klik pada bagian Change.
  • Pada bagian Member Of pilih Workgroup dan isi.
    Misalnya :
    Workgroup : PPTI UNS
  • Lakukan juga pada komputer yang lain dan isi Workgroup dengan nama yang sama.
  • Kemudian restart komputer.
  • Setelah computer login lagi windows, masuk ke Explorer, pilih My Network Places.
  • Pilih Entire Network, kalau tidak ada klik kanan pada My Network Places lalu pilih Explore.
  • Pilih Microsoft Windows Network, lalu pilih nama workgroup yang anda masukkan tadi, contoh diatas yaitu PPTI UNS.
  • Akan terlihat komputer mana saja yang tersambung jaringan dengan workgroup PPTI UNS.

Untuk mempermudah dalam setting workgroup  pada windows xp, harap mengikuti langkah kerja di bawah ini :
1. Buka Control Panel ==> Performance and Maintenance ==> System. Perhatikan tab Computer Name. Alternatif lain, Icon My Computer ==> Properties ==> Computer Name.
  • Isi Computer description dengan deskripsi komputer anda, misal Client1
  • Klik Change ==> keluar Computer Name Changes,


2. Computer Name Changes
  • Pada Computer Name :isikan nama komputer yang diinginkan (misal Client1, Client2, Client3, dst….)
  • Pada Member of, perhatikan yang Workgroup saja, isikan dengan group komputer yang diinginkan menjadi satu dalam jaringan (misal: PPTI UNS). Nama workgroup untuk masing-masing komputer yang ingin bergabung pada jaringan tersebut harus sama.
3. Klik OK, tunggu sebentar sampai muncul kotak dialog Welcome to the  PPTI UNS workgroup. Restart PC untuk mengetahui perubahan. 

4. Cek Workgroup dan Computer Name
  • Start ==> Explore ==> cari My Network Places ==> Entire Network ==> Microsoft Windows Network ==> cari Nama Workgroup.

  • Ketika nama Workgroup di klik 2X, maka list nama-nama ( Computer Name ) dari PC yang aktif/hidup akan muncul satu persatu.
Untuk sharing file atau folder silahkan mengikuti langkah kerja di bawah ini :
1. Klik kanan Start ==> Explore ==> cari folder atau file yang akan di sharing atau dimunculkan pada My Network Places (misal: My Documents)
2. Klik kanan My Document trus pilih Properties ==> pilih Sharing
3. Centang kotak kecil disamping tulisan "Shared this folder on the network"
4. Centang juga "Allow network users to change my files" (Jika ingin membiarkan komputer lain bisa merubah file tersebut)
5. Klik Apply ==> OK


Read more: http://lughot.blogspot.com/2011/03/cara-setting-jaringan-workgroup-di.html#ixzz1tRBWhmRU


Senin, 16 April 2012

5 Jenis Jaringan Komputer


Secara umum jaringan komputer dapat dibedekan lima jenis yang terdiri dari :
1. LAN  ( Local Area Network )
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan. 
LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik)  dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
2. MAN (  Metropolitan Area Network )
Metropolitan  Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.  MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan  menjadi lebih sederhana.
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel  unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti ditunjukkan pada gambar 1.2. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
3. WAN ( Wide Area Network ) 
Wide Area Network  (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua.  WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.
Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan  dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut  juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan  bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya.
Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti  ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.
4. Jaringan Tanpa Kabel
Komputer mobile seperti komputer notebook dan personal digital assistant  (PDA), merupakan cabang industri komputer yang paling cepat pertumbuhannya. Banyak pemilik jenis komputer tersebut yang sebenarnya telah memiliki mesin-mesin desktop yang terpasang pada LAN atau WAN tetapi karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat terbang, maka banyak yang tertarik untuk memiliki komputer dengan jaringan tanpa kabel ini. 
Jaringan tanpa kabel mempunyai berbagai manfaat, yang telah umum dikenal adalah kantor portable. Orang yang sedang dalam perjalanan seringkali ingin menggunakan peralatan elektronik portable-nya untuk mengirim atau menerima telepon, fax, e-mail, membaca fail jarak jauh login ke mesin jarak jauh, dan sebagainya dan juga ingin melakukan hal-hal tersebut dimana saja, darat, laut, udara.
5. Internet 
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.



Source : http://itartikel.blogspot.com/2012/04/jenis-jenis-jaringan-komputer_13.html

Minggu, 15 April 2012

Cara Setting Wireless Router TP-Link

Bismillah, Belajar Komputer kali ini mem-posting artikel tentang networking yaitu cara setting wireless router TP-Link. Disini tidak terlalu rumit dalam mengkonfigurasikan baik sebagai client maupun sebagai gateway wifi atau biasa dikenal sebagai hotspot.

Baik sobat langsung saja, sebelum sobat melakukan konfigurasi ada baiknya kita menentukan terlebih dahulu topologi agar supaya mudah dalam memahaminya :
Berikut gambaran topologinya :

Cara Setting Wireless Router TP-Link

Untuk konfigurasinya sebagai berikut :

  1. Untuk lebih memudahkan kita dalam melakukan penyettingan wireless router, terlebih dahulu kita setting alamat komputer atau laptop kita menjadi 192.168.1.2 karena dalam keadaan default TP-Link Wireless Router memiliki alamat 192.168.1.1 sehingga kita men setting komputer kita dengan alamat berbeda, ingat bahwa alamat harus bersifat unik dalam arti tidak ada device network yang sama alamatnya.

  2. Buka browser sobat, dalam hal ini saya menggunakan mozilla firefox kemudian inputkan IP Address (alamat) dari Wireless Router tadi yaitu 192.168.1.1 ke address bar browser sobat kemudian tekan enter.

    Cara Setting Wireless Router TP-Link

  3. Masukkan username : admin dan password : admin maka akan muncul interface dari Wireless Router TP-Link. (perlu diketahui bahwa wireless router ini kita akan hubungkan dengan modem ADSL, pada umumnya IP Address default dari modem adalah 192.168.1.1 sehingga kita harus mengganti IP Address yang berada di wireless router yang akan kita setting lebih lanjut, untuk mudahnya kita beri saja alamat wireless router menjadi 192.168.2.1 dan alamat komputer/laptop kita ubah menkadi 192.168.2.2 supaya kita dapat melanjutkan settingan terhadap wireless router).
    Pilih menu Network > LAN  isikan alamat seperti diatas kemudian Subnet Mask : 255.255.255.0

    Cara Setting Wireless Router TP-Link
  4. Restart Wireless Router TP-Link dengan memilih menu System Tools > Reboot kemudian tunggu beberapa saat kemudian masuk ke sistem Wireless router TP-Link seperti langkah awal.

  5. Setelah masuk ke interface administrator, pilih menu Quick Setup kemudian next dan isikan settingan sebagai berikut :

    Cara Setting Wireless Router TP-Link
    • Wireless Radio : Enable
    • SSID : TP-Link_DE3896 (bisa diisi sembarang sesuai nama hotspot sobat)
    • Region : Indonesia
    • Channel : 6 (sesuaikan : channel yang belum dipergunakan disekitar hotspot sobat)
    • Mode : 54Mbps (802.11g)
    • Next

  6. Selanjutnya adalah setting Gateway dan DNS dengan memilih menu Network > WAN(sesuaikan dengan modem ADSL sobat).

    • Klik Renew pada bagian Gateway dan isikan IP Address modem yaitu 192.168.1.1
    • Checklist bagian Use These DNS Server isikan DNS Server yang terdekat di wilayah sobat misalnya untuk indonesia timur saya menggunakan untuk Primary DNS : 203.130.193.74dan Secondary DNS : 203.130.196.155
    • Save untuk menyimpan hasil settingan.

  7. Langkah selanjutnya adalah setting security wireless router nya agar orang yang berhak yang dapat menggunakan koneksi, pilih menu Wireless > Wireless Setting :

    Cara Setting Wireless Router TP-Link

    • Beri tanda centang Enable Wireless Security
    • Security Type : WEP
    • Security Option : Automatic
    • WEP Key Format : Hexadecimal 
    • Key1: 1234567890 (bisa diganti); Key Type: 64bit

  8. Langkah terakhir yaitu dengan menyetting DHCP server agar client secara otomatis mendapatkan IP Address sendiri, yaitu pilih menu DHCP > DHCP Setting kemudian isikan range IP Address (sesuaikan berapa komputer/laptop yang akan terhubung) misalnya Start IP Address : 192.168.2.2 dan End IP Address : 192.168.2.10 berarti IP Address (alamat) yang digunakan oleh client baik terhubung menggunakan wifi atau kabel akan menempati alamat 2 sampai dengan 10.

  9. Save dan Reboot untuk Wireless Router TP-Link sobat dan siap untuk digunakan.

Mudah bukan, langkah selanjutnya koneksikan Wireless Router TP-Link sobat dengan Modem ADSL agar teman-teman dapat menikmati layanan internet gratis :P. Semoga bermanfaat.

Source : http://www.andisyam.web.id/2011/08/cara-setting-wireless-router-tp-link.html

Beri makan peliharaan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management